Akhir-akhir ini, perfilman Indonesia diwarnai dengan berbagai film menarik yang diadaptasi dari novel-novel terkenal yang ditulis oleh para penulis baik secara cetak maupun melalui media online. Rata-rata novel yang diadaptasi bertemakan percintaan. Namun, tentunya hal ini bukan lagi hal yang baru baik di Indonesia maupun di kancah Internasional. Ini dapat kita buktikan dengan adanya banyak sekali adaptasi baik dengan tema percintaan hingga fiksi yang dapat kita nikmati karyanya baik dalam tulisan maupun film. Selain karena film lebih mudah dinikmati dengan audio-visualnya, tentunya buku tidak kalah memikatnya dengan bagaimana kita dapat membaca dan mengimajinasikannya sesuka hati.
Salah satu yang dapat kita lihat kesuksesannya adalah Harry Potter. Bagaimana semua orang dibuat terpukau dengan setting yang digunakan untuk syuting Harry Potter mulai dari properti hingga CG yang digunakan dapat memenuhi ekspektasi dan imajinasi para pembacanya. Harry Potter, baik dalam versi buku maupun film, meninggalkan kesan yang luar biasa melekat pada audiens baik penggemar setia hingga orang awam yang sekedar menikmati tren.
sumber : techradar.com |
Namun begitu, terkadang hal-hal dalam adaptasi ini tidak dapat 100% diterima oleh audiens yang menikmati bacaan mereka terlebih dahulu sebelum menonton filmnya. Ini karena, terkadang banyak perubahan serta penyesuaian yang dilakukan oleh kru sehingga mereka terkadang perlu melewatkan serta mengubah hal krusial yang ada dalam novel. Para pembaca mengeluhkan bagaimana alur yang tidak seharusnya terjadi serta perubahan minor yang membuat ekspektasi mereka berkurang. Meskipun begitu, para penggemar Harry Potter tidak berkurang malah, justru bertambah. Ini dibuktikan dengan antusiasme para penggemar yang turut merayakan reuni hari ulang tahun ke-20 Harry Potter pada 1 Januari 2022 lalu.
sumber : primevideo.com |
Berbeda dengan Harry Potter yang menuai kesuksesan dengan 7 serial filmnya, ataupun Narnia dengan beberapa pilihan adaptasi, Percy Jackson karya Rick Riordan tidak dapat menuai kesuksesan melalui adaptasinya. Meskipun banyak apresiasi pada karakter serta latar yang digunakan, perubahan drastis pada plot tidak hanya menuai kekecewaan penggemar tapi juga penulisnya secara langsung.
sumber : layar.id |
Namun, angin segar dapat dinikmati oleh para penggemar yang menantikan adaptasi ulang karya ini dengan kolaborasi langsung antara Rick Riordan dengan Disney+. Tidak juga tertinggal, karyanya yang lain, Kane Chronicles yang juga diwacanakan untuk diadaptasi oleh Netflix. Mari kita nantikan!
Tapi kalau kamu, tim buku atau tim film?